29

Setelah bertahun-tahun lamanya saya baru menyadari kalau saya ini orang yang sentimentil. Setiap momen selalu saya maknai dengan penuh emosi. Saya punya cara tersendiri untuk memaknai setiap momen itu. Misalnya ketika tahun baru, tengah malamnya saya berusaha untuk terjaga demi bisa melewati pergantian tahun. Atau saat menonton film, saya berusaha memaknai setiap adegan dan musik dalam film yang saya tonton.

Termasuk ketika saya berulang tahun. Selalu berusaha menuliskan sesuatu untuk menandai bertambahnya usia saya. Rasanya belum lengkap jika saya tidak menorehkan sesuatu di pertambahan usia saya.

Dan tak sadar pula jika saya sekarang sudah berada di ujung masa dua puluhan. Hanya tinggal satu tahun lagi usia saya akan resmi berkepala tiga. Bahkan saya masih merasa belum puas dengan segala keceriaan di usia dua puluhan saya. Seperti berlalu begitu saja satu dekade ini.

Kalau menengok ke belakang (tanpa bermaksud mengungkit masa lalu), saya masih belum puas dengan apa yang saya capai. Walau untuk ukuran pekerjaan saya sekarang, saya cukup merasa beruntung. Ya kalau bicara tentang keluarga, saya belajar banyak untuk bersabar dengan kedua orang tua saya. Tapi kalau bicara asmara, ya cukup berwarna meski kadang (atau seringnya) berakhir begitu saja.

Selama hampir satu dekade ini saya banyak belajar tentang banyak hal. Walau kadang saya sering ‘ngeyel‘ dengan hati nurani saya, toh apa yang terjadi pada saya itu adalah pembelajaran. Mungkin setahun ke depan bukan lagi bicara tentang mana yang baik dan mana yang buruk, tapi bagaimana saya mengerti dan memahami langkah saya.

Setahun ke depan saya harus bisa menggapai impian saya. Dan setahun ke depan saya harus menikmati masa-masa akhir kepala dua saya. Ya katanya kan nikmatilah masa dua puluhanmu. Kalau perlu nakal, ya nakal sekalian. :))

Tapi bukan berarti saya tidak suka memasuki dekade berikutnya. Saya tahu bahwa usia kepala tiga akan semakin penuh petualangan baru. Akan ada banyak hal yang mungkin baru bisa dinikmati ketika saya beranjak tiga puluh. Saya tak sabar menunggunya.

Waktu akan terus bergulir, usia akan terus bertambah. Memang ada perubahan, tapi kita tetap menjadi diri kita sendiri. Terima kasih telah menjadikan saya dua sembilan.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s