Bagi sebagian besar warga Jakarta yang senang berlibur ke luar negeri, Singapura mungkin termasuk tujuan yang paling sering dikunjungi. Tapi saya justru baru pertama kali ke negara kecil ini di awal tahun 2020. Perjalanan ke sana memang agak sedikit “menantang” karena di tengah pandemi COVID-19. Apalagi Singapura termasuk negara terjangkit. Alhasil saya harus mempersiapkan banyak hal, termasuk memantau pemberitaan di media.
Kenapa saya tetap berangkat, karena konser Joe Hisaishi tetap dilaksanakan di Esplanade. Tapi tentunya saya harus waspada selama berada di Singapura. Tapi tenang saja, ada banyak petugas kesehatan yang akan memeriksa suhu tubuh kita ketika masuk ke gedung. Untuk masalah penginapan, saya sengaja memilih yang dekat pusat kota. Jadi bisa berjalan kaki ke mana-mana. Sedangkan untuk makanan, saya cukup beruntung karena di bawah hotel saya ada McD. Jadi cukup ke bawah jika merasa lapar. Nah, berikut daftar perjalanan saya selama 4 hari di Singapura:
DAY 1 | 9:40 AM | Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta | |
12:30 PM | Singapore Changi Airport – T1 | ||
1:30 PM | MRT Changi – Tanah Merah | ||
MRT Tanah Merah – City Hall (EW) | |||
2:00 PM | lyf Funan Singapore | Check-in | |
2:30 PM | Song Fa Bak Kut Teh at Chinatown Point | Makang Siang | |
3:00 PM | Merlion Park | ||
4:00 PM | Red Dot Design Museum | ||
5:00 PM | Marina Bay Sands Skypark Observation Deck | ||
The Shoppes at Marina Bay Sands | |||
HeyTea | |||
Helix Bridge | |||
Singapore Flyer – pass | |||
The Fullerton Hotel Singapore – pass | |||
1-Altitude Gallery & Bar | |||
8:00 PM | McDonalds Funan Mall | Makan Malam | |
lyf Funan Singapore | |||
DAY 2 | lyf Funan Singapore | ||
8:00 AM | Ya Kun Kaya Toast at China street | Sarapan | |
9:00 AM | Chinatown Heritage Centre | ||
Sri Mariamman Temple | |||
Buddha Tooth Relic Temple | |||
Thian Hock Keng Temple | |||
Baba House – pass | |||
Potato Head Singapore – pass | |||
Sri Layan Sithi Vinayagar Temple – pass | |||
Tintin Shop | |||
10:30 AM | Maxwell Food Center (Tian Tian Chicken Rice) | ||
lyf Funan Singapore | |||
Tiger Sugar at Chinatown Point | |||
1:00 PM | Maxwell Food Center (Tian Tian Chicken Rice) | Makan Siang | |
2:00 PM | National Gallery of Singapore | ||
3:00 PM | ArtScience Museum | ||
4:00 PM | Gardens by the Bay | ||
Flower Dome | |||
Cloud Forest | |||
Sun Pavilion | |||
Heritage Gardens | |||
OCBC Skyway | |||
6:00 PM | Supertree Grove – Garden Rhapsody | ||
Spectra at Marina Bay Sands | |||
8:00 PM | McDonalds Funan Mall | Makan Malam | |
lyf Funan Singapore | |||
DAY 3 | lyf Funan Singapore | ||
8:00 AM | Killiney Kopitiam at Hong Kong Street | Sarapan | |
9:00 AM | Cavenagh Bridge | ||
Raffles Landing Site | |||
Sir Thomas Stamford Raffles Statue | |||
Asian Civilization Museum – pass | |||
Victoria Concert Hall – pass | |||
Old Parliament House/The Art House – pass | |||
St Andrew’s Cathedral – pass | |||
Central Fire Station – pass | |||
MICA/MCI Building – pass | |||
Old Hill Street Police Station – pass | |||
Read Bridge | |||
Clarke Quay – pass | |||
Armenian Church of St Gregory – pass | |||
Chijmes Hall | |||
Raffles Hotel – pass | |||
Marina Square | |||
Sin Swee Kee – Hainanese Chicken Rice | |||
233 Victoria Street | |||
Bugis Street | |||
Arab Street | |||
Sultan Mosque | |||
Kandahar Street | |||
Kampong Glam | |||
Istana Kampong Glam | |||
Haji Lane | |||
Liho | |||
Golden Mile Tower | |||
Little India | |||
Tekka Market to Dunlop Street | |||
Tan Teng Niah House | |||
Mustafa Centre | |||
Usman Restaurant | Makan Siang | ||
Kailash Parbat Restaurant | |||
Khansama Tandoori Restaurant | |||
MTR1924 | |||
Spiral Staircase Bugis Street | |||
Bugis Street | |||
lyf Funan Singapore | |||
6:30 PM | Esplanade Concert Hall | ||
9:00 PM | McDonalds Funan Mall | Makan Malam | |
lyf Funan Singapore | |||
DAY 4 | lyf Funan Singapore | ||
8:00 AM | Henderson Waves | ||
Fort Canning Hill / Fort Canning Park | |||
The Istana | |||
The Cathay | |||
10:00 AM | National Museum of Singapore | ||
lyf Funan Singapore | Check-out | ||
Tiong Bahru Bakery | |||
Marina Square | Makan Siang | ||
R&B Tea | |||
Orchard Road | |||
Mal Orchard Gateway – Library @Orchard | |||
Emerald Hill Road | |||
Singapore Botanic Garden | |||
328 Katong Laksa | |||
Rumah Bebe | |||
Joo Chiat Road / Joo Chiat Building | |||
MRT City Hall – Tanah Merah (EW) | |||
MRT Tanah Merah – Changi | |||
Singapore Changi Airport | |||
Airport Staff Canteen | |||
Jewel Changi Airport | |||
Cactus Garden T1 | |||
Sunflower Garden T2 | |||
Orchid Garden T2 | |||
Butterfly Garden T3 | |||
Song Fa Bak Kut Teh at Jewel | Makan Malam | ||
Imigrasi | |||
8:30 PM | Singapore Changi Airport – T1 | ||
9:15 PM | Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta |
Penginapan:
lyf Funan Singapore by Ascott
Penginapan yang berada di 67 Hill Street ini mengusung konsep coliving atau penginapan bersama. Awalnya agak bingung dengan konsep ini, mungkin mirip dengan dormitory atau guest house. Jadi kita bisa berinteraksi dengan sesama penghuni layaknya di sebuah guest house. Bedanya, hotel ini terbilang mewah untuk budget traveler. Tapi keuntungannya adalah lokasinya yang berada tepat di tengah-tengah area pusat belanja atau komersil Singapura. Lyf Funan sendiri berada di gedung Funan Mall yang terintegrasi antara tempat belanja, perkantoran, restoran, dan penginapan. Jadi semuanya ada di satu lokasi. Selain itu lokasinya yang sangat strategis, jadi kita tidak perlu susah-susah berpergian ke tempat-tempat menarik di Singapura, seperti ke Marina Bay, Fort Canning, Orchard, atau ke Clark Quay. Semua bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari lyf Funan.
Hotel dengan total sembilan lantai ini memiliki 412 kamar yang terbagi dalam 279 apartemen. Lyf Funan menyediakan berbagai tipe kamar, mulai dari tipe studio dengan Queen Bed atau 1 tempat tidur yang bisa digunakan oleh dua orang. Nah kalo saya memesan kamar tipe ini, karena memang sendirian. Selain tipe kamar ini ada tipe studio Twin Bed dengan tempat tidur tingkat atas dan bawah, kemudian tipe studio premier yang dilengkapi dengan dapur dan meja makan bersama, serta tipe All Together dengan 2 kamar tidur, 4 kamar tidur, dan 6 kamar tidur. Untuk masuk ke dalam kamar tidak harus menggunakan kartu akses, tapi cukup menggunakan aplikasi di smartphone. Ini termasuk untuk naik lift ya, namun kekuranganya adalah lama sekali terhubungnya. Jadi kadang lift-nya udah naik lalu turun baru terhubung. Sama halnya ketika buka pintu kamar, harus bersabar banget. Haha. Oya, satu hal lagi lyf Funan tidak menyediakan televisi di semua kamar. Tapi jaringan internet wifi-nya sangat kencang sekali, jadi tidak akan bosan selama di dalam kamar. Toh di kamar kalau malam hari saja, jadi tidak terlalu butuh menonton TV.
Oya, apa saja fasilitasnya? Sebenarnya ada banyak sekali, hanya saja saya tidak mengeksplor semua yang ada di dalam hotel ini. Bahkan saya baru tahu kalau ada roof top untuk menikmati pemandangan Singapura. Kalau buat anak-anak millennial, hotel ini instagramable banget. Setiap sudutnya bisa dijadikan konten. Ya mungkin saya bukan tipikal yang suka berfoto, jadinya tidak memanfaatkan banget. Fasilitas lainnya ada tempat laundry bernama Wash & Hang, lalu ada dapur bersama, (Social Kitchen). Harga untuk tipe studio dengan 1 kamar tidur (Queen Bed), dengan luas kamar 18 meter persegi, harga per malam 150 Dolar Singapura atau sekitar Rp1.549.000. Nanti kita diminta untuk mengunduh aplikasi lyf by Ascott, di situ kita bisa check-in dan tinggal menunjukan ke petugas di concierge. Walau mahal, sepertinya saya masih ingin menginap ke sini lagi jika berkunjung ke Singapura.
Transportasi:
Untuk hal yang satu ini, Singapura bisa saya kasih dua jempol. Sistem transportasinya sangat tertata, apalagi dengan adanya Mass Rapid Transit (MRT) yang menjangkau seluruh wilayah. Ditambah lagi dengan bus-bus kota yang memiliki banyak rute. Bahkan rasanya kita perlu naik taksi untuk menuju ke suatu lokasi (tapi mungkin sangat membutuhkan jika lokasinya “mblusuk” alias masuk-masuk). Selama di Singapura, saya lebih banyak berjalan kaki. Meski demikian, untuk menuju ke kota dari Changi (dan sebaliknya) kita bisa menggunakan MRT (dengan rute Changi – Tanah Merah, Tanah Merah – City Hall). Lokasi stasiunnya juga mudah dijangkau dan bahkan memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Jika kalian memiliki kartu Jenius, kalian bisa menggunakannya. Asal sudah mengaktifkan saldo Dolar Singapura ya. Namun alangkah baiknya jika kalian membeli tiket (baik secara manual atau berlangganan kartu EZ-Link). Sebab pengalaman saya, awalnya menggunakan kartu Jenius tidak ada masalah. Namun di hari berikutnya terjadi gagal transaksi di MRT yang menyebabkan kartu saya terblokir. Jadi jangan terlalu tergantung dengan kartu Jenius ya, lebih baik digunakan untuk transaksi belanja atau membeli makanan.
Tiket Wisata:
Hampir sebagian besar atraksi-atraksi wisata di Singapura itu berbayar. Nah, berikut saya jelaskan secara singkat lokasi-lokasi berbayar yang saya kunjungi.
- Red Dot Design Museum
Museum ini berisikan koleksi desain kontemporer yang memenangkan Red Dot Design Award. Gedung yang sekarang merupakan cabang kedua dan pertama serta satu-satunya di Asia. Kebetulan saat saya ke museum ini, sedang ada pameran bertajuk Human-Nature. Pameran tentang hubungan antara manusia dan teknologi. Jika kalian memang penggemar berat dan penikmat desain-desain kontemporer, museum ini cocok untuk dikunjungi. Untuk membeli tiketnya bisa melalui KLOOK ya.
- Marina Bay Sands Skypark Observation Deck
Marina Bay Sands Skypark Observation Deck berada di tower ketiga hotel Marina Bay Sands. Saya membeli tiketnya melalui KLOOK dan kita cukup memindai tiket KLOOK dari ponsel. Saya lalu langsung masuk ke dalam lift untuk menuju ke lantai 57. Sands Skypark ini menaungi tiga tower hotel mewah di bawahnya. Bentuknya sangat unik karena berbentuk seperti kapal pesiar. Di sini juga ada infinity pool sepanjang 150 meter dan berada di ketinggian 191 meter dari atas tanah. Kolam renang ini merupakan kolam renang melayang terpanjang di dunia. Dari Observation Deck ini kita melihat jelas pemandangan Singapura, Gardens by the Bay dan Supertree Grove dari atas, atau laut yang membentang dari Marina South Pier hingga Selat Singapura. Bahkan katanya sih jika cuaca sedang cerah, kita bisa melihat Johor, Malaysia dan Batam, Indonesia dari Observation Deck.
- National Gallery of Singapore
Lokasinya tepat di jantung Kota Singapura. Gedungnya merupakan bekas Mahkamah Konstitusi dan Balai Kota. Galeri ini juga merupakan tuan rumah untuk kegiatan Singapore Biennale. Koleksi galeri ini menampilkan koleksi seniman Singapura dan Asia Tenggara dari abad ke-19 hingga sekarang. Untuk masuk ke dalam, kita akan diarahkan ke lantai Basement. Jika sudah membeli tiket melalui KLOOK, kita cukup menukarkan voucher. Jika belum, kalian bisa membelinya di konter tiket. Saking besarnya, di sini ada beberapa galeri lagi. Setiap galeri ada yang permanen ada juga yang menyesuaikan pameran yang sedang berlangsung. Jika ingin memasuki seluruh area galeri, mungkin akan membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Koleksi yang paling membuat saya bangga adalah koleksi lukisan karya Raden Saleh. Sayangnya tidak bisa kita nikmati di tanah air, tapi menurut saya lebih baik tetap di sini karena perawatannya cukup baik. Di lantai paling atas, kita bisa melihat pemandangan Marina Bay, Esplanade, dan Padang Field dengan jelas.
- ArtScience Museum
ArtScience Museum bisa dikatakan sebagai galeri, karena tidak ada pameran tetap dan biasanya setiap beberapa bulan akan ada tema-tema yang baru. Lokasinya tepat berada di area Marina Bay Sands dan gedungnya sangat ikonik, karena merepresentasikan bunga teratai. Bagi yang sudah membeli tiket via KLOOK, kita tidak perlu lagi menukarkan tiket di konter. Jadi tinggal memindai barcode saja. Tur dimulai ke lantai basement. Di sini ada dua pameran, yaitu 2219 Futures Imagined dan Future World: When Art Meets Science. Pameran yang pertama ini menceritakan Singapura di masa depan, lebih tepatnya di tahun 2219. Sedangkan untuk Future World, ini merupakan pameran kerjasama antara ArtScience Museum dengan teamLab. Pameran ini berupa instalasi digital dan cahaya warna-warni. Ada banyak permainan interaktif, bahkan kita bisa membuat ikan yang kita gambar menjadi hidup atau membuat bangunan dan kendaraan menjadi nyata. Selain dua pameran ini, ada satu pameran lainnya yang membuat saya tertarik yaitu Disney: Magic of Animation. Pameran ini menampilkan perkembangan animasi Disney selama lebih dari 90 tahun. Terdiri dari lebih 500 karya seni, seperti gambar, lukisan, sketsa, dan seni konsep asli, yang dikurasi oleh Walt Disney Animation Research Library. Setiap ruangan punya tema sesuai karya Disney, mulai dari Steamboat Willie hingga Frozen 2.
- Gardens by the Bay
Untuk Gardens by the Bay, jika kalian membeli tiket melalui KLOOK, kalian harus menukarkan tiket dan mengambilnya di Red Dot Design Museum. Jalan untuk menuju ke Gardens by the Bay, saya melalui jembatan yang melintasi tower hotel untuk menuju ke Gardens by the Bay. Di sini ada beberapa taman, mulai dari Malay Garden, Chinese Garden, dan Indian Garden. Sebenarnya ada banyak taman di sini dan gratis untuk dikunjungi. Tiket hanya berlaku untuk masuk Flower Dome, Cloud Forest, dan OCBC Skyway. Flower Dome merupakan rumah kaca yang terbesar di dunia dan di dalamnya bersuhu cukup dingin. Flower Dome juga merupakan kawasan konservasi dan terdiri dari 9 kawasan, seperti The Baobabs, Australian Garden, dan Succulent Garden. Ketika saya berkunjung, kebetulan ada instalasi bunga dengan tema Hari Raya Imlek. Selanjutnya adalah Cloud Forest. Rumah kaca yang satu ini terdapat semacam gunung buatan yang mengalirkan air terjun indoor tertinggi di dunia. Bisa dibilang Cloud Forest adalah kawasan konservasi untuk hutan hujan buatan. Salah atraksi yang menarik adalah Lost World yang berada di atas puncak gunung buatan, yang dilanjutkan dengan Cloud Walk. Perjalanan akan berujung di Secret Garden yang menampilkan tanaman-tanaman yang sudah ada sejak jaman purbakala. Di Cloud Forest juga terdapat pameran bunga Anggrek yang berganti-ganti. Saat itu sedang ada pameran bunga anggrek dari kawasan Amazon. Berikutnya ke kawasan Supertree Grove. Kawasan ini terdapat beberapa pohon buatan sebanyak 12 buah. Tidak perlu membayar jika memasuki kawasan ini, kecuali ingin naik ke OCBC Skyway. Jembatan ini ditopang oleh 2 supertree dan kita bisa melihat sekeliling Gardens by the Bay dari ketinggian. Tapi perlu diingat, jembatan ini akan mudah bergoyang jika ada yang berlari dan tentunya bersiaplah tertiup angin kencang ketika sore hari tiba. Jika masih belum puas, kita bisa naik ke Supertree Observatory yang terletak di supertree paling tinggi.
- Esplanade Concert Hall
Esplanade Theatre atau The Esplanade yang memiliki desain mirip buah durian ini menjadi lokasi konser yang ingin saya hadiri, yaitu Joe Hisaishi and the SSO in Concert. Di sini terdapat 2 ruangan besar, Concert Hall dengan kapasitas 1.600 kursi yang memiliki akustik kelas dunia untuk berbagai pertunjukkan musik, dan A Theatre dengan kapasitas sekitar 2000 desain yang menyerupai bentuk tapal kuda untuk berbagai macam pertunjukkan. Nah untuk Joe Hisaishi and the SSO in Concert akan digelar di Concert Hall. Ini adalah pertama kalinya dia mengadakan konser di Asia Tenggara. Beliau dikenal lewat kerjasamanya dengan sutradara Hayao Miyazaki dalam memroduksi lagu-lagu soundtrack bagi film-film Miyazaki, khususnya film produksi Studio Ghibli. Beberapa diantaranya Spirited Away, Princess Mononoke, My Neighbor Totoro, dan Nausicaä of the Valley of Wind. Untuk membeli tiketnya, kita bisa membeli melalui website Esplanade atau SISTIC. Lokasi ini juga menjadi tempat untuk konser musisi dunia dan juga pertunjukan drama musikal. Jadi untuk pembelian tiket akan menyesuaikan penyelenggara atau juga bisa melalui Esplanade.
- National Museum of Singapore
National Museum of Singapore adalah museum tertua di negara ini, dan salah satu ikon arsitektur Singapura. Pada 1887, museum ini pindah lokasinya yang sekarang. Namanya sempat diganti menjadi Singapore History Museum pada rentang tahun 1993 hingga 2006. Pameran tetapnya adalah Singapore History Gallery yang berisikan koleksi sejarah Singapura kuno, masa-masa kolonial, penjajahan Jepang, hingga pembangunan modern Singapura sekarang. Lokasinya ada di lantai 1. Sedangkan pameran tetap kedua adalah Life in Singapore: Gallery The Past 100 Years yang berada di lantai 2. Kebetulan ada satu pameran yang cukup menarik di sini, yaitu An Old New World. Berisikan koleksi sejarah sejak masa East Indies hingga terbentuknya Singapura, sekitar tahun 1600an hingga 1819. Selain pameran ini, ada instalasi seni Story of the Forest by teamLab yang memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan pengalaman melihat-lihat koleksi museum melalui presentasi digital. Oya, saya membeli tiketnya untuk All Access melalui KLOOK.
- Jewel Changi
Jewel Changi Airport sebenarnya baru dibuka tahun kemarin dan yang paling ikonik adalah air terjun indoor tertinggi di dunia bernama Rain Vortex dengan ketinggian air terjun 40 meter. Untuk masuk, kita tidak dipungut biaya. Tapi jika ingin menikmati beberapa atraksinya, kita harus membayar per atraksi atau paket. Saya membeli paket melalui SISTIC, atau jika kalian baru sampai dan ingin bermain kalian bisa membeli tiket di konternya yang berada di lantai 5. Atraksi yang berbayar ada di lantai 5, yaitu Canopy Park Attractions. Ada apa saja atraksinya? Di sini 10 atraksi, 9 ada di lantai 5, sedangkan 1 ada di lantai 10. Pertama adalah Canopy Bridge, jembatan gantung ini setinggi 23 meter dan punya dasar yang tembus pandang. Manulife Sky Nets–Bouncing, di sini ada jam masuknya ya. Setiap sesi berjalan selama 1 jam. Area atraksi ini sekitar 250 meter panjangnya. Kalian bisa naik dan turun dengan bebas selama masih dalam sesi kalian. Selain atraksi ini, ada Manulife Sky Nets–Walking yang lokasinya tepat di atas lantai 5, jadi di bawahnya langsung lantai 1. Topiary Walk, semacam taman dengan berbagai tanaman dan bunga yang disusun menjadi aneka hewan. Kalian bisa berfoto dengan latar hewan-hewan ini. Jika ingin melihat Rain Vortex lebih dekat dan lebih tinggi, kalian naik saja ke Discovery Slides. Di sini kita juga mencoba aneka perosotan. Foggy Bowls, semacam padang rumput buatan dengan cekungan-cekungan. Pada waktu tertentu akan muncul kabut dari balik rumput buatan. Mirror Maze, semacam labirin cermin dengan aneka lampu. Di seberangnya ada Hegde Maze, labirin yang diklaim sebagai labirin indoor terbesar. Di dekat pintu keluar terdapat Petal Garden, yang didominasi dengan aneka bunga. Oya kita bisa keluar masuk, asalnya kalian meminta cap saat di pintu keluar. Satu atraksi lainnya ada di lantai 4, yaitu Changi Experience Studio. Saat masuk, kita akan diberikan sebuah lembaran kertas tebal yang digunakan sebagai media interaktif. Isi dari Changi Experience Studio lebih banyak didominasi dengan presentasi interaktif tentang sejarah Changi Airport. Oya, setiap memasuki area atraksi kita akan diperiksa suhu badannya dan juga diminta untuk membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Lalu, apa saja biaya yang saya keluarkan selama 4 hari di Singapura, berikut daftarnya:
DAY 1 | Transportasi ke Bandara Int. Soekarno-Hatta (+Tol) – GrabCar | IDR 101.000
IDR 15.000 |
CGK – SIN by SCOOT | IDR 677.500 | |
Sim Card 4G StarHub 100GB (via KLOOK) | IDR 103.056 | |
MRT Changi – Tanah Merah – City Hall (EW) | SGD 2,34 | |
lyf Funan Singapore – Check-in | SGD 363,38 | |
Travel adapter | SGD 2,00 | |
Song Fa Bak Kut The
– Braised Pork Belly – Pork Ribs Soup – Plain Rice – Lemon Tea |
SGD 21,89 | |
Red Dot Design Museum (via KLOOK)
– Human Nature Exhibition |
IDR 88.879 | |
Marina Bay Sands Skypark Observation Deck (via KLOOK) | IDR 231.536 | |
Marina Bay Sands
– Digiphoto |
SGD 30,00 | |
HeyTea at Marina Bay Sands
– Milk Tea Boboshake |
SGD 5,90 | |
McDonalds
– BBQ Beef Burger – Apple Pie |
SGD 4,70 | |
DAY 2 | Ya Kun Kaya Toast at China street
– Kaya Toast with Butter Set |
SGD 4,80 |
Tintin Shop
– Keychain (3 pcs) |
SGD 30,00 | |
Tiger Sugar at Chinatown Point
– Brown Sugar Boba Milk with Cream Mousse |
SGD 5,30 | |
Maxwell Food Center (Tian Tian Chicken Rice)
– Steamed Chicken Rice Medium |
SGD 5,00 | |
Maxwell Food Center
– Pinnapple ice |
SGD 1,50 | |
National Gallery of Singapore (via KLOOK)
– Permanent Galleries Access |
IDR 186.083 | |
Mineral water | SGD 2,50 | |
ArtScience Museum (via KLOOK)
– All Access Pass |
IDR 356.946 | |
Gardens by the Bay (via KLOOK)
– Flower Dome – Cloud Forest – OCBC Skyway |
IDR 321.592 | |
Gardens by the Bay
– Paper magnet |
SGD 9,90 | |
McDonalds
– BBQ Beef Burger – McNuggets – Small Fries |
SGD 10,05 | |
DAY 3 | Killiney Kopitiam at Hong Kong Street | SGD 10,00 |
Marina Square Food Court
– Mix fruits |
SGD 4,50 | |
7 Eleven
– Ion Water |
SGD 2,30 | |
Arab Street
– Souvenir (3 pcs keychain, 3 pcs fridge magnet) |
SGD 10,00 | |
LiHo Tea at Haji Lane
– Milk Tea + Brown Sugar Pearls Large |
SGD 4,90 | |
Usman Restaurant
– Butter Chicken Curry – Butter Naan – Plain Naan – Iced Tea |
SGD 10,80 | |
Ice Cream Sandwich at Sim Lim Tower | SGD 1,00 | |
Bugis Street
– Bags (2 pcs) |
SGD 10,00 | |
Esplanade Concert Hall | SGD 372,00 | |
McDonalds
– BBQ Beef Burger – McNuggets – Small Fries |
SGD 1,05 | |
DAY 4 | National Museum of Singapore (via KLOOK)
– All Access Pass |
IDR 246.074 |
R&B Tea
– Milk Tea with Brown Sugar Pearl Large |
SGD 4,30 | |
Marina Square Food Court
– Wonton Mee |
SGD 5,00 | |
Starbucks Coffee
– Tumbler Singapore |
SGD 25,90 | |
MRT City Hall – Tanah Merah (EW) – Changi | SGD 2,34 | |
Changi Baggage Storage | SGD 10,00 | |
Jewel Changi | SGD 71,00 | |
Song Fa Bak Kut The
– Chinese Tea – Pork Ribs Large – Plain Rice |
SGD 11,30 | |
IRVINS Salted Egg
– Salted Egg Fish Skin Small (2 pcs) – Salted Egg Cassava Chips Big (2 pcs) |
SGD 46,00 | |
SIN – CGK by Jet Star | IDR 1.239.400 | |
Transportasi dari Bandara Int. Soekarno-Hatta (+Tol) – GrabCar | IDR 143.000
IDR 7.500 |
Total = SGD 1.110,65 = IDR 10.961.948,90 + IDR 3.717.566
(Kurs SGD 1 = IDR 9.870)
Total keseluruhan = IDR 14.679.514,90
Setelah dihitung-hitung, perjalanan ke Singapura ini termasuk yang paling mahal dibandingkan dengan perjalanan-perjalanan saya sebelumnya. Tapi jika dilihat dari ulasan-ulasan yang pernah baca, biaya di Singapura cenderung mahal dan lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangganya. Apalagi fasilitas yang ditawarkan memang benar-benar well maintained dan sistem transportasinya yang sudah bagus. Satu hal yang saya suka selama di Singapura, ada banyak taman dan pedestriannya nyaman sekali untuk pejalan kaki. Perjalanan kali ini bisa dikatakan sangat menyenangkan. Tapi saya yakin, ini bukan kunjungan yang cuma sekali saja. Di lain waktu saya masih ingin kembali ke sini, misalnya untuk weekend trip. Penerbangan ke Singapura juga cukup banyak, mulai dari maskapai regular hingga yang low-cost. Bisa dibilang semua ada, tinggal mau yang fancy atau yang ngepas di kantong. Semoga semua bisa segera pulih dari pandemi COVID-19 dan kita bisa kembali jalan-jalan. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya.
Great post 😁
LikeLiked by 1 person
thanks!
LikeLiked by 1 person