Tak ada yang istimewa dengan menjadi tiga puluh. Kecuali kita menjadi semakin tua di antara generasi-generasi baru yang terus lahir dan tumbuh. Hanya angka yang menandai perpisahan dengan masa dua puluhan yang (katanya) menyenangkan, liar, penuh gegap-gempita, masa paling produkitf, masa untuk mencoba segala sesuatu dengan alasan “mumpung masih muda”.
Tiga puluh, angka yang kadang menjadi “momok” bagi mereka yang mengagungkan masa muda atau ingin terus abadi di usia dua puluhan dengan fisik belasan tahun. Dan memang tak lebih dari dua digit angka. Hanya angka yang menandai jika kita terus tumbuh dan bertambah seiring berlalunya waktu. Tak perlu untuk ditakuti dan dihindari, karena 30 bukan sesosok hantu. Karena angka ini sudah menjadi takdir bagi kita.
Hari ini genap usia saya menjadi 30. Meninggalkan semua keceriaan, kepahitan, kesedihan, rasa sesal dan semua perasaan di satu dasawarsa yang lalu. Kemarin saya masih bangga jika saya masih berumur dua puluhan. Tapi kini saya bangga menjadi 30. Memang tak ada yang istimewa. Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak ucapan selamat ditujukan kepada saya. Banyak doa dan harapan dirapalkan untuk saya. Terucap dari bibir (dan jari tangan) mereka. Dan mereka adalah keluarga, saudara, sahabat, teman, dan orang yang saya sayangi. Tak ada yang bisa menggantikan kebaikan mereka, kecuali rasa syukur dan terima kasih untuk mereka.
30 adalah buku baru. Kini saatnya memberi judul buku ini dan memulai langkah baru dengan mantap. Walau memang kita tak bisa mengelak bahwa kita menjadi semakin tua. Orang tua kita semakin tua, keponakan yang semakin tumbuh besar, dan bahkan teman sebaya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Tapi bukan berarti kita menjadi “lama” dan “usang”. Saya justru memutuskan untuk keluar dari perusahaan saya dan memulai hidup baru saya di kampung halaman. 30 sebagai titik balik terbesar bagi diri saya.
Bersyukur karena saya diberikan kesempatan untuk menikmati dan menjajal keindahan masa dua puluhan yang telah berlalu. Banyak hal yang saya pelajari. Banyak pula dosa yang saya lakukan. Banyak juga pengalaman berharga yang saya dapatkan. Dan semuanya itu adalah anugrah.
Saatnya kini melangkahkan kaki. Tak perlu melihat ke belakang. Anggap yang terlah berlalu itu semuanya indah. Biarkan rasa sakit yang lalu pudar oleh berlalunya waktu. Tak ada lagi yang perlu ditakuti lagi. Karena 30 adalah roller coaster paling menyenangkan yang pernah ada. Terima kasih Sang Pencipta dan Penguasa Jagad Raya. Kau masih hembuskan kembali nafas baru ke dalam raga ini. Membukakan pintu perjalanan baru untukku. Terima kasih telah menjadikanku 30.
Welcome to the awesome three-o, Mase. Semoga selalu sehat dan bahagia.
LikeLike
Matur nuwun mba Citraaa… Amin deh semuanya… 🙂
LikeLike