JAKARTA: Tamasya ke Ragunan

Pernahkah Anda datang ke sebuah kebun binatang? Sekadar untuk melihat aneka hewan yang mungkin langka dalam kehidupan kita. Yah, paling tidak kita bisa tahu tentang keanekaragaman hayati yang ada di atas muka bumi ini. Sejenak mengamati tingkah laku binatang dan kebun yang rimbun pasti membuat stress kita sedikit berkurang (yang paling tidak sih, ada hiburan daripada melihat teman kita yang bersusah payah meniru monyet).

Tapi memang sih, tidak semua kebun binatang terawat dengan baik (catat: di Indonesia). Apalagi kalau fasilitas dalam kebun binatangnya tidak membuat nyaman si binatang yang menjadi penghuninya. Otomatis juga membuat para pengunjungnya pun jadi tidak nyaman pula. Oya, kadang pula perilaku pengunjungnya pun tidak jauh beda dengan binatang alias tidak punya aturan. Terutama suka membuang sampah sembarangan. Ah, daripada bikin kritik yang belum tentu akan mengubah wajah kebun binatang di negara ini, lebih baik ikuti kisah perjalanan pendek saya ke Kebun Binatang Ragunan atau Taman Margasatwa Ragunan. Lumayan seru kok. 🙂

Dua hari sebelum lebaran yang lalu, saya memang merancang perjalanan ke sejumlah tempat yang (kelak) biasanya ramai di saat libur lebaran. Malahan tak perlu harus libur lebaran, pas akhir pekan saja pasti ramai. Nah, kebetulan juga masih pada puasa. Makanya saya manfaatkan betul waktu libur lebaran kemarin. Setelah Monumen Nasional, hari berikutnya saya memutuskan untuk pergi ke Ragunan. Banyak yang bertanya kepada saya, kenapa Ragunan? Bukannya ramai? Jelas ramai kalau waktu liburan. Nah, sewaktu saya datang kemarin suasananya cukup sepi. Bahkan saya bisa menjelajahi kebun binatang yang luasnya 140 hektar ini. Jadi sangat puas mengelilinginya (termasuk juga luar biasa capeknya).

Untuk masuk, kita cukup membayar Rp. 4000 (kalau anak-anak Rp. 3000). Tiket juga sudah termasuk asuransi loh. Ketika masuk, kita langsung bisa melihat peta kebun binatang. Nah, tergantung kita nih. Mau mengunjungi ‘sahabat’ yang mana dulu. Kelihatannya sih kecil, tapi kalau berputar akan benar-benar terasa luas sekali. Kalau tidak mau capek, kita juga bisa menyewa sepeda kok.

Di dekat pintu masuk kita bisa langsung melihat patung gajah yang dikelilingi oleh burung pelikan. Dan sepertinya ini spot yang sering banget dijadikan latar foto kalau pas ke Ragunan. Saya lalu memutuskan untuk menjelajahi kawasan barat Ragunan. Di sini juga ada Taman Satwa Anak (yang saya tidak tahu apa isinya, yang jelas ada taman bermain dan juga binatang-binatang domestik). Ada beberapa kandang, tapi sayang beberapa binatangnya enggan untuk tampil. Oya, kalau capek mengayuh sepeda untuk berkeliling. Kita juga bisa naik kereta mini yang mengelilingi kawasan kebun binatang ini.

Di kawasan barat, kita bisa melihat kandang Jerapah, Zebra, Gajah, Rusa Bawean, dan juga Elang Bondol.

Tidak hanya itu, ada juga pertunjukan Satwa Show dan arena Pertunjukan Ular Raksasa. Sayangnya saya sedikit enggan untuk masuk. Sepertinya kurang menarik (ya, itu pendapat saya sih). Tapi kalau suka hiburan aneh, mungkin Anda bisa datang mengunjunginya.

Agak ke tengah, kita bisa menemukan kandang Gajah lagi, Kangguru, Babi Rusa (ini langka loh), dan juga the famous Komodo. Di area tengah ada kandang yang berisi aneka primata khas Indonesia. Lalu ada juga kandang Beruang Madu (yang juga khas Indonesia). Lucunya ada pula kandang yang lengkap dengan meja dan kursi (mungkin saja kelak manusia juga jadi tontonan). Eh, tapi saya juga menemukan kandang Orang Utan di dekat-dekat sini. Tapi kasihan saja, lha wong cuma ada satu Orang Utan.

Ke arah timur kita akan menemukan sebuah danau buatan. Di dekat sini kita bisa menemukan kandang Buaya. Saya tidak habis pikir, bisa saja kan si Buaya lepas dan berenang bebas ke danau (sumpah, lokasinya tuh seberangan). Beruntung di sini saya bisa menyaksikan sang pawang memberikan makan para Buaya. Semua orang pun sibuk mengabadikan momen ini. Ya, siapa tahu tangan si pawang kecaplok terus kerekam :p

Ke timur lagi, saya menemukan kandang Unta, Banteng, Rusa. Deretan kandang mamalia ini ternyata dekat juga dengan kandangnya para Karnivora. Ada Singa, Harimau Putih, Harimau (biasa), dan di ujungnya ada Beruang (sayangnya saya sudah terlalu capek untuk menuju ke sana).

Kembali ke dekat pintu masuk. Di sini ada kandangnya Kasuari dan beberapa mamalia kecil. Oya, kalau yang suka sama unggas. Ada kandang khusus untuk unggas. Kita bisa melihat beberapa unggas khas Indonesia loh. Ada juga Merak Putih dan Flaminggo.

Tak jauh dari situ ada sebuah bangunan yang berisi koleksi Reptil. Bergeser sedikit, kita akan langsung bertemu si Macan Tutul (kandangnya sangat rapat, sepertinya binatang ini agak berbahaya karena bisa memanjat).

Ketika hendak menuju ke Pusat Primata Schmutzer, saya menemukan sebuah kandang yang berisi Merak yang sedang mengibarkan ekornya. Wah, ternyata cantik yah. Dan di sekitar kebun binatang kita juga akan menemukan berbagai relief yang menceritakan tentang koleksi binatang yang ada di Ragunan. Oya, kalau mau beli souvenir. Di beberapa titik dapat kita temui beberapa booth yang menyediakan souvenir khas Ragunan.

Memang tidak lengkap kalau ke Ragunan tidak mampir bertemu saudara jauh kita. Tapi pertemuan dengan saudara jauh saya di Schmutzer akan saya ceritakan di bagian yang berbeda (terlalu panjang nih). So far, kalau melihat Kebun Binatang Ragunan di saat sepi itu sangat menyenangkan. Kita jadi lebih leluasa untuk berkeliling dan melihat koleksi binatang yang ada. Hmm, ya tapi memang belum terasa maksimal saja sih. Soalnya, ada beberapa fasilitasnya yang kurang terawat baik. Walau begitu, Ragunan bisa dijadikan alternatif wisata keluarga (dan berdua tentunya) yang murah meriah. Tidak ada salahnya kan, piknik ke Ragunan sambil belajar. Lets go to the ZOO! 😉

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s